Senin, 18 Maret 2013

MELODI

Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Tidak semua bunyi dapat di dengar oleh telinga manusia, bunyi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak mampu di tangkap telinga manusia. Bunyi di bedakan menjadi dua, yaitu :
1. Gaduh :bunyi yang tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama maupun kecepatan getaran.
2. Nada : bunyi teratur getaran, baik lama maupun kecepatan getarannya.
Bunyi terendah yang diperdengarkan memiliki getaran 16/detik dan yang tertinggi 30.000/detik (secara empirik batas ke atas sebenarnya tak dapat di tentukan). Tinggi nada ditentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak jumlah getaran perdetik, maka timggi bunyi. Permulaan penetapan tinggi suara tiap-tiap nada di lakukan pada tahun 1858 dalam sebuah akademi di Perancis. Kemudian pada tahun 1885 para ahli beberapa negara berkumpul di Wina untuk menetapkan bahwa nada a’ mempunyai getaran 435 getaran ganda atau 870 getaran esa dalam satu detik. Dari hasil penyelidikan diperoleh perbandingan frekuensi suara itu dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu :
c - d - e - f - g - a - b - c
do – re - mi – fa – so – la – ti – do
24 : 27 : 30 : 32 : 36: 40 : 45 : 48
Alat pengukur tinggi nada:
1. Garpu tala mengukur vocal manusia.
Setiap garpu tala hanya tersimpan satu nada, yaitu :
1) 435 getaran
2) 384 getaran
3) 320 getaran
4) 512 getaran
2. Stemfluit ( Pitch Pipe ) menyetem alat-alat musik seperti biola, gitar dsb (dibunyikan: ditiup)
Untuk menyetem biola dipakai stemfluit biola dan untuk menyetem gitar di pakai stemfluit gitar. Beberapa alat musik tinggi nadanya telah di bakukan dan tidak perlu di stem lagi antara lain: piano, akordeon, harmoniko, melodeon, organ atau electone.
Notasi melodi:
1. Notasi Huruf John Curwen
Notasi huruf merupakan notasi paling mudah yang di dasarkan pada bunyi nadanya. Kita membaca notasi melodi dengan do re mi fa so la ti do .Tepat untuk anak-anak sekolah dasar.
Not yang berdiri sendiri : d r m f s l t d
Tanda Panjang lanjutan not : – ( d– )
Tanda diam : o
2. Notasi Huruf (musik)
Notasi huruf merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari tujuh nada yang disebut oktaf. Karena notasi huruf hanya terdiri dari tujuh buah huruf , maka untuk melanjutkan ke tangga nada berikutnya, maka penulisan huruf itu harus diulang dari c yang dibubuhi tanda strip di atasnya, begitu pula untuk turun diberi tanda strip di bawah huruf.
Contoh :
Oktaf tinggi c’ d’ e’ f’ g’ a’ b’
Oktaf sedang c d e f g a b
Oktaf rendah c, d, e, f, g, a, b,
3. Notasi Angka (Cheve)
Bagi praktisi musik, notasi ini memiliki kelebihan, yaitu mudah (khususnya untuk tigas oktaf), akan tetapi notasi ini memiliki kelemahan mendasar yang tidak mungkin digunakan dalam pengembangan dan penyajian musik pada tingkat yang lebih tinggi. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan hanya pada tiga oktaf saja, yaitu :
ž ž ž ž ž ž ž
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3
4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
ž ž ž ž ž ž ž
4. Notasi music
Notasi musik diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not (notbalok atau paranada). Notasi balok pada umumnya berbentuk lonjong, kemudian untuk membedakan nilai not, semakin kecil nilainya ditambah tiang, bulatan menjadi isi dan bendera (secara lengkap nilai gambar, nama, dan nilai not baca pada bahasan notasi irama).
Arah tilang / tingkat pada not balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah setinggi dua setengah kali spasi, dengan ketentuan, sebagai berikut; letaknya pada garis III (tengah-tengah) tangkainya dapat ke atas dan ke bawah, di bawah garis III (garis I, II, bantu, spasi I, II, bantu ) arah tiang ke atas, sedang not yang berada di atas garis III atau garis tengah (garis IV, V, bantu, spasi III, IV, bantu) arah tiang ke bawah.
Tangga Nada
Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak tertentu di antara satu nada dengan nada lain.
Tangga nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada. Ada 2 macam:
1. Tangga nada mayor
1 1 ½ 1 1 1 ½
c d e f g a b c
do re mi fa sol la si do
Tangga nada mayor memiliki sifat gembira, sehingga banyak digunakan secara umum.
2. Tangga nada minor
Ialah tangga nada yang dimulai dari la dan diakhiri dengan la’ (satu oktaf lebih tinggi). Lagu dengan tangga nada minor memiliki sifat sedih, tenang, sentimentil. Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau suarantara) ialah jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik), ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya. Ke atas berarti interval ke nada atau menuju ke atas dan menurun atau ke bawah. Interval dihitung dari nada asal ke nada selang. Interval memiliki sifat-sifat tertentu yang bermanfaat untuk menyusun paduan nada yang harmonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar