Melodi
dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran
teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu
gagasan. Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Tidak
semua bunyi dapat di dengar oleh telinga manusia, bunyi yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah tidak mampu di tangkap telinga manusia. Bunyi
di bedakan menjadi dua, yaitu :
1. Gaduh :bunyi yang tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama maupun kecepatan getaran.
2. Nada : bunyi teratur getaran, baik lama maupun kecepatan getarannya.
Bunyi
terendah yang diperdengarkan memiliki getaran 16/detik dan yang
tertinggi 30.000/detik (secara empirik batas ke atas sebenarnya tak
dapat di tentukan). Tinggi
nada ditentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak jumlah
getaran perdetik, maka timggi bunyi. Permulaan penetapan tinggi suara
tiap-tiap nada di lakukan pada tahun 1858 dalam sebuah akademi di
Perancis. Kemudian pada tahun 1885 para ahli
beberapa negara berkumpul di Wina untuk menetapkan bahwa nada a’
mempunyai getaran 435 getaran ganda atau 870 getaran esa dalam satu
detik. Dari hasil penyelidikan diperoleh perbandingan frekuensi suara
itu dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu :
c - d - e - f - g - a - b - c
do – re - mi – fa – so – la – ti – do
24 : 27 : 30 : 32 : 36: 40 : 45 : 48
Alat pengukur tinggi nada:
1. Garpu tala mengukur vocal manusia.
Setiap garpu tala hanya tersimpan satu nada, yaitu :
1) 435 getaran
2) 384 getaran
3) 320 getaran
4) 512 getaran
2. Stemfluit ( Pitch Pipe ) menyetem alat-alat musik seperti biola, gitar dsb (dibunyikan: ditiup)
Untuk menyetem biola dipakai stemfluit biola dan untuk menyetem gitar di pakai stemfluit gitar. Beberapa
alat musik tinggi nadanya telah di bakukan dan tidak perlu di stem lagi
antara lain: piano, akordeon, harmoniko, melodeon, organ atau electone.
Notasi melodi:
1. Notasi Huruf John Curwen
Notasi
huruf merupakan notasi paling mudah yang di dasarkan pada bunyi
nadanya. Kita membaca notasi melodi dengan do re mi fa so la ti do
.Tepat untuk anak-anak sekolah dasar.
Not yang berdiri sendiri : d r m f s l t d
Tanda Panjang lanjutan not : – ( d– )
Tanda diam : o
2. Notasi Huruf (musik)
Notasi huruf merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari tujuh nada yang disebut
oktaf. Karena notasi huruf hanya terdiri dari tujuh buah huruf , maka
untuk melanjutkan ke tangga nada berikutnya, maka penulisan huruf itu
harus diulang dari c yang dibubuhi tanda strip di atasnya, begitu pula
untuk turun diberi tanda strip di bawah huruf.
Contoh :
Oktaf tinggi c’ d’ e’ f’ g’ a’ b’
Oktaf sedang c d e f g a b
Oktaf rendah c, d, e, f, g, a, b,
3. Notasi Angka (Cheve)
Bagi
praktisi musik, notasi ini memiliki kelebihan, yaitu mudah (khususnya
untuk tigas oktaf), akan tetapi notasi ini memiliki kelemahan mendasar
yang tidak mungkin digunakan dalam pengembangan dan penyajian musik pada
tingkat yang lebih tinggi. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan
hanya pada tiga oktaf saja, yaitu :
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3
4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
4. Notasi music
Notasi musik diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not (notbalok atau paranada). Notasi
balok pada umumnya berbentuk lonjong, kemudian untuk membedakan nilai
not, semakin kecil nilainya ditambah tiang, bulatan menjadi isi dan
bendera (secara lengkap nilai gambar, nama, dan nilai not baca pada
bahasan notasi irama).
Arah
tilang / tingkat pada not balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah
setinggi dua setengah kali spasi, dengan ketentuan, sebagai berikut;
letaknya pada garis III (tengah-tengah) tangkainya dapat ke atas dan ke
bawah, di bawah garis III (garis I, II, bantu, spasi I, II, bantu ) arah
tiang ke atas, sedang not yang berada di atas garis III atau garis
tengah (garis IV, V, bantu, spasi III, IV, bantu) arah tiang ke bawah.
Tangga Nada
Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak tertentu di antara satu nada dengan nada lain.
Tangga nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada. Ada 2 macam:
1. Tangga nada mayor
1 1 ½ 1 1 1 ½
c d e f g a b c
do re mi fa sol la si do
Tangga nada mayor memiliki sifat gembira, sehingga banyak digunakan secara umum.
2. Tangga nada minor
Ialah tangga nada yang dimulai dari la dan diakhiri dengan la’ (satu oktaf lebih tinggi). Lagu
dengan tangga nada minor memiliki sifat sedih, tenang, sentimentil.
Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau suarantara) ialah
jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik), ke bawah (turun)
menurut tingkat derajatnya. Ke atas berarti interval ke nada atau menuju
ke atas dan menurun atau ke bawah. Interval dihitung dari nada asal ke
nada selang. Interval memiliki sifat-sifat tertentu yang bermanfaat untuk menyusun paduan nada yang harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar